Rabu, 11 Mei 2011

ILMU UKUR TANAH 1

MATA KULIAH :
Ilmu Ukur Tanah I
TOPIK
LEMBAR KERJA
Program   : PTB
Jurusan    : PTK
Semester  : III
MEMBUAT GARIS LURUS
Waktu         :  4 x 50 menit
Hari             :  Jum’at
Tanggal       :  1 Oktober 2010
Kelompok   :  VIII
Lokasi    : Sebelah timur gedung     PTM

A.      PENDAHULUAN
Bagian yang terpenting dari pengukuran tanah adalah membuat garis lurus di lapangan. Dapat dimengerti bahwa garis lurus ini tidak dapat langsung diukur antara kedua ujung garis, melainkan beberapa titik  karena di beberapa kasus di lapangan kadang garis tersebut tidak dapat di bidik karena terhalang suatu bangunan. Maka dari itu dibuat garis – garis pembantu berupa gabungan titik-titik  sebagai  pembantu dalam menentukan kelurusan garis. Titik-titik ini dinyatakan dengan jalon. Bagian garis lurus terletak antara jalon dianggap garis. Maka diusahakan semua jalon diletakkan tegak dan untuk menyatakan ketegakkan jalon  itu bisa digunakan bantuan unting-unting. Dalam ilmu pengukuran tanah ada beberapa macam pengukuran garis lurus di lapangan.
        Membuat garis lurus  diantara dua titik , dalam pembuatan garis ini harus diketahui kedua titik ujungnya terlebih dahulu, maka untuk menentukan garis lurus ini, ditentukan titik dilapangan yang letaknya diantara kedua titik ujung yang jumlahnya cukup banyak sehingga titik-titik ini mebentuk garis lurus.
 Membuat garis lurus dengan cara memperpanjang garis lurus. Cara membuat garis lurus ini yaitu memperpanjang dua titik dengan cara membuat titik-titik di depan garis lurus sehingga membentuk garis lurus.
Membuat garis persilangan yang saling tegak lurus dilapangan ditentukan dahulu satu  garis yang akan disilangkan. Tentukan perpotongan atau persilangan yang membentuk garis persilangan.
Membuat  garis lurus diantara dua sudut bangunan. Untuk membuat garis lurus diantara dua sudut bangunan ini kita tentukan dua titik sembarang masing-masing berada di sudut bangunan.

B.        TUJUAN
1.         TUJUAN UMUM
Ø  Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara membuat garis.
Ø  Mahasiswa dapat menggunakan alat sederhana


2.         TUJUAN KHUSUS
Ø  Mahasiswa dapat memperpanjang garis lurus di lapangan
Ø  Mahasiswa dapat membuat garis persilangan yang saling tegak lurus
Ø  Mahasiswa dapat membuat garis lurus dengan titik-titik yang terletak pada sudut bangunan
Ø  Mahasiswa dapat membuat garis lurus yang terhalang bangunan
Ø  Mahasiswa dapat membuat sketsa lokasi praktik dengan benar
Ø  Mahasiswa dapat menancapkan jalon dengan benar
Ø  Mahasiswa dapat menggunakan unting-unting
Ø  Mahasiswa dapat membidik jalon dengan benar
Ø  Mahasiswa dapat mengukur jarak menggunakan roll meter
Ø  Mahasiswa dapat menggunakan kompas untuk menentukan sudut jurusan

C.       ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN
1.         Jalon                  : 12 buah
2.         Rollmeter          : 1 buah
3.         Kompas             : 2 buah
4.         Unting-unting   : 2 buah
5.         Alat tulis           : secukupnya

D.       TINDAKAN KEESELAMATAN
1.         Memakai pakaian praktikum (wear park),

2.         Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing,

3.         Mengecek dan membawa peralatan praktik ke lokasi praktik dengan hati – hati

4.         Meletakkan alat praktik di tempat yang aman

5.         Menggunakan alat praktik dengan benar atau sesuai fungsinya

6.         Memeriksa alat-alat tersebut sebelum dan sesudah praktikum,

7.         Mengikuti prosedur yang telah ditentukan.


E.       LOKASI PENGUKURAN
Lokasi praktik dilaksanakan di sebelah timur gedung PTM.

F.       SUB JOB
1)        Membuat garis lurus diantara dua titik
a.         Langkah kerja
1.        Memperhatikan dan mengikuti petunjuk dari dosen pembimbing
2.        Bon dan menyiapkan semua peralatan yang diperlukan
3.        Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek
4.        Menuju lokasi praktek dengan membawa peralatan praktek
5.        Membuat sketsa pengukuran dari lokasi praktik
6.        Menentukan letak titik A dan B yang akan dibuat garis lurus dengan menancapkan jalon di tempat tertentu, untuk titik A dan B dengan posisi tegak dan menggunakan alat bantu unting-unting.
7.        Kemudian orang ke 1 berada di belakang jalon A membidik ke arah jalon B dan orang ke 2 menancapkan jalon di titik 1 dengan memperhatikan tanda atau aba-aba dari orang yang membidik sehingga jalon 1 segaris dengan jalon A dan B. Cek ketegakan posisi jalon 1 dengan bantuan unting-unting.
8.        Untuk mendapatkan titik jalon yang lain, caranya sama dengan nomor 7 yaitu titik 2,3,4,5,6 sehingga jalon tersebut segaris dengan jalon A dan B .
9.        Mengukur jarak A-1, 1-2, 2-3, 3-4, 4-5, 5-6 dan 6-B.
10.    Dari garis yang terbentuk diukur sudut jurusannya dengan kompas.
11.    Mengikat garis AB ke sudut bangunan yang ada (X)
12.    Ukur jarak dan sudut jurusan garis A-X dengan menggunakan roll meter dan kompas.
13.    Mengukur panjang titik bangunan(X) sampai Y (panjang gedung).
14.    Mengukur lebar titik X sampai Z (lebar gedung).
15.    Mencatat semua hasil pengukuran praktek.
16.    Menggambar hasil perhitungan pengukuran yang telah dilakukan.
17.    Meneliti kelengkapan data praktek.
18.    Melaporkan hasil praktek kepada dosen pembimbing .
19.    Mengecek dan mengembalikan perlengkapan ke laboratorium.

b.        Data hasil pengukuran

No
Titik
Jarak ( m )
Sudut Jurusan
Keterangan
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
A -  1
1 - 2
2 – 3
3 – 4
4 – 5
5 – 6
6 – B
A – B
  A – X
  X – Z
  X – Y
7,11 m
4,44 m
5,75 m
4.69 m
6,15 m
3,74 m
4,64 m
36,52 m
7 m
9,28 m
53,5 m
 αAB = 2º
αAX = 329º
Gambar sketsa :


c.         Perhitungan
Perhitungan Jarak A-B:
dAB      = (A-1)+(1-2)+(2-3)+(3-4)+(4-5)+(5-6)+(6-B)
= 7,11 m + 4,44 m + 5,75 m + 4,69 m + 6,15 m+ 3,74 m+ 4,64 m
= 36,52 m

d.        Gambar hasil kerja
( Terlampir )

2)        Memperpanjang  Garis Lurus diantara dua titik
a.         Langkah kerja
1.        Memperhatikan dan mendengarkan pengarahan dari dosen pembimbing,
2.        Menyiapkan peralatan yang akan digunakan,
3.        Menentukan lokasi praktikum dan membawa peralatan ke lokasi praktik,
4.        Menyiapkan sketsa dari lokasi praktek dan  tabel pengukuran
5.        Menentukan titik A dan B dengan cara menancapkan jalon ditempat yang ditentukan, dengan posisi tegak menggunakan bantuan unting-unting.
6.        Membidik jalon A ke B untuk menentukan letak jalon 1 di belakang titik B, dilanjutkan menancapkan jalon tersebut sehingga segaris dengan  perpanjangan titik A-B, dengan posisi jalon tegak dengan bantuan unting-unting
7.        Untuk mendapatkan titik-titik berikutnya yaitu letak jalon 2 sampai 5, caranya sama dengan langkah kerja pada penempatan jalon 1 sehingga jalon A segaris lurus B,1,2,3,4,5.
8.        Mengukur masing – masing panjang antara titik yaitu, dAB, dB1, d12, d23, d34,d45.
9.        Mengukur sudut jurusan garis AB dengan bantuan kompas
10.    Mengikat titik A ke salah satu sudut bangunan (X) dengan cara mengukur jarak dan sudut dari A-X
11.    Mencatat hasil pengukuran praktik
12.    Memeriksa alat yang dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
b.         Data hasil pengukuran

No.
Titik
Jarak
Sudut Azimuth
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8   
A-B
B-1
1-2
2-3
3-4
4-5
X-Y
X-Z
6,27 m
4,80 m
5,38 m
5,53 m
3,60 m
3,35 m
53,5 m
9,28 m
α  AB =
α AX  =









c.         Perhitungan
dA5        = dAB + dB1 + d12 + d23 + d34 + d45
   = 6,27 m + 4,80 m + 5,38 m + 5,53 m + 3,60 m + 3,35 m
   = 28,93  m
d.        Gambar hasil kerja
(Terlampir)
3)        Membuat garis persilangan yang saling tegak lurus di lapangan
a.         Langkah kerja
1.        Memperhatikan dan mendengarkan pengarahan dari dosen pembimbing.
2.        Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.
3.        Menentukan lokasi praktikum dan membawa perakitan ke lokasi praktik.
4.        Menyiapkan sketsa dari lokasi praktek dan tabel pengukuran.
5.        Menancapkan jalon A dan B. Tegakkan jalon Adan B menggunakan unting- unting.
6.        Menancapkan jalon 1, 2, dan 3 diantara jalon A dan B sehingga jalon A, 1, 2, 3 dan B berada dalam satu garis lurus.
7.        Mengukur jarak A-1, 1-2, 2-3, dan 3-B serta ukur sudut  jurusan AB menggunakan kompas.
8.        Mencatat hasil pengukuran.
9.        Menggunakkan titik 2 sebagai titik perpotongan.
10.    Menancapkan jalon P sehingga 2-P tegak lurus dengan A-B. Dengan Cara :
a)  seseorang berdiri dibelakang titik 2 dengan membawa kompas,
b)  mengarahkan kompas ke sudut dengan selisih 90  dari sudut jurusan A-B
c)  seorang membawa jalon di depan titik 2,menancapkan jalon mengikuti petunjuk dari orang yang berada dibelakang titik 2
11.    Menancapkan jalon R, Q, dan S sehingga titik S, Q, 2, P, dan R berada dalam satu garis lurus.
12.    Mengukur jarak R-P, P-2, 2-Q, Q-S.
13.    Mencatat hasil pengukuran.
14.    Mengikat titik A dengan sudut gedung PTM (y) dengan cara mengukur jarak A-Y dan sudut AY menggunakan kompas.
15.    Mencatat hasil pengukuran.
16.    Membuat laporan sementara dari kegiatan yang telah dilakukan.
17.    Memeriksa alat yang telah dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.


b.        Data hasil pengukuran

No.
 Titik
Jarak
 Sudut Jurusan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A – 1
1 – 2
2 – 3
3 – B
R- P
P – 2
2 – Q
Q – S
A – Y
4,72 m
6,53 m
4,21 m
7,38 m
3,09 m
 3,69 m
3,57 m
1,91 m
5,33 m













c.         Perhitungan



dAB       =          (A-1) + (1-2) + (2-3) + (3-B)
=          4,72 + 6,53 + 4,21 + 7,38
=          22,84 m
dRS        =          (R-P) + (P-2) + (2-Q) + (Q-S)
=          3,09 + 3,69 + 3,57 + 1,91
=          12,26 m
d.        Gambar hasil kerja
(Terlampir)


4)        Membuat Garis Lurus dengan Titik-titik yang Terletak pada Sudut Bangunan
a.         Langkah kerja
1.        Memperhatikan dan mengikuti petunjuk dari dosen pembimbing.
2.        Bon dan menyiapkan semua peralatan yang diperlukan.
3.        Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek.
4.        Membuat sketsa lokasi pengukuran.
5.        Menempatkan jalon di titik A dan B pada kedua sudut bangunan.
6.        Menempatkan jalon dititik C disembarang tempat sehingga terbentuk bidang segitiga.
7.        Mengukur sudut jurusan dengan menggunakan kompas dari jalan C ke titik A, kemudian kita tancapkan jalon 1, 2, dan 3 diantara titik C dan A sehingga C, 1, 2, 3 dan A adalah segaris lurus kemudian mengukur jarak antar jalon menggunakan roll meter.
8.        Mencatat hasil pengukuran.
9.        Mengukur sudut jurusan dengan menggunakan kompas dari jalon ke 3 ke B sehingga titik3, 4, 5, 6, 7 dan B adalah segaris lurus, kemudian mengukur jarak antar jalon dengan menggunakan roll meter.
10.    Mencatat hasil pengukuran.
11.    Mengukur sudut jurusan dengan menggunakan kompas dari jalon 7 ke A. Kemudian menancapkan jalon 8, 9, 10 dan 11 diantara titik 7 dan A sehingga titik 7, 8, 9, 10, 11 dan A satu garis lurus. Kemudian mengukur jarak antar jalon menggunakan roll meter.
12.    Mencatat hasil pengukuran.
13.    Mengukur sudut jurusan dengan kompas dari 11 ke B. Kemudian mencapkan jalon 12, 13, 14, 15, 16 diantara titik 11 dan B sehingga titik 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan B satu garis lurus. Garis yang didapatkan dari penghubungan titik 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan B menjadi satu garis lurus dengan titik A. Kemudian mengukur jarak antar jalon menggunakan roll meter.
14.    Mencatat hasil pengukuran










b.        Data hasil pengukuran

No.
Titik
Jarak ( m )
Sudut (Derajat)
Keterangan
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
  20
a-3
3-2
2-1
1-c
3-4
4-5
5-6
6-7
7-B
7-8
8-9
9-10
10-11
11-A
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-B
4,68
2,16
3,61
3,81
4,672
5,23
4,75
5,5
5,65
5,01
4,54
4,93
5,24
4,79
6,46
4,31
4,17
3,56
4,1
2,88

 
 
 
 
 




c.         Gambar hasil kerja
( Terlampir)

5)        Membuat garis Lurus yang Terhalang Bangunan
a.         Langkah kerja
1.        Memperhatikan dan mengikuti petunjuk dari dosen pembimbing
2.        Bon dan menyiapkan semua alat yang akan digunakan untuk praktek
3.        Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek
4.        Membuat sketsa lokasi praktik.
5.        Menyiapkan Tabel pengukuran.
6.        Menentukan letak titik A dan Byang akan dibuat garislurus dan terhalang bangunan
7.        Menancapkan jalon dititik A dan B secara tegak menggunakan bantuan unting-unting
8.        Menentukan titik A’ sebagai penolong dan ukur jarak A-A’ serta sudut jurusan   menggunakan  kompas
9.        Menentuka B’ sehingga jarak dan sudut jurusan B-B’ sama dengan jarak dan sudut jurusan A-A’
10.    Menentukan titik 1, 2 dan 3 diantara A’ dan B’ yang mana A’-1-2-3-B’ harus membentuk garis lurus, kemudian mengukur jarak masing-masing dengan rollmeter
11.    Menentukan titik P dan T diantara titik A dan B dengan cara membidik dari titik 1-P dan 3-T dengan sudut jurusan dan jarak yang sama dengan A’-A
12.    Mengukur jarak A-P dan B-T
13.    Memperpanjang garis A-Pdan B-T sehingga A-P memotong dinding di P’, garis B-T memotong dinding di titik U, kemudian mengukur masing-masing jarak dan sudut jurusan A-P’ sehingga sudut jurusan AP’ sama dengan A’B’
14.    Mengikat salah satu titik terhadap sudut bangunan
15.    Mencatat semua hasil praktik
16.    Membuat laporan sementara dari kegiatan yang telah di lakukan.
17.    Memeriksa alat yang di pakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
18.    Menyusun laporan praktikum.










b.        Data hasil pengukuran

No
Titik
Pembacaan Jarak (m)
Sudut (Derajat)
Keterangan
1
A – A’
6,88
A – A’ = 90

2
B – B’
6,88
B – B’ = 90

3
A’ – 1
4,72
A’– B’ = 34

4
12
6,53
1 – P  = 270

5
23
4,21
2 – Q = 270

6
3B
7,38
3 – S = 270

7
1P
6,88
Y – Z = 3

8
PP’
1,72

9
2Q
4,30
10
3S
6,26
11
3T
6,88
12
BT
6,88
13
P’Y
3,75
14
P’X
5,41

15
ST
0,67
15
TU
0,40
16
2R
4,86

c.         Perhitungan
A-B        =          (A’-1) + (1-2) + (2-3) + (3-B’)
               =          4,72 + 6,53 + 4,21 + 7,38
               =          22,84 m
d.        Gambar hasil kerja
( Terlampir ) 

G.      KESULITAN YANG DIHADAPI
1.         Kondisi tanah yang terlalu keras sehingga jalon jalon sulit ditancapkan
2.         Cuaca yang panas sehingga mengganggu saat praktek
3.         Banyak tanaman liar sehingga mengganggu praktek
4.         Ketelitian yang kurang sempurna pada waktu pembacaan sudut pada kompas, pengukuran dsb.

H.      KETERAMPILAN YANG DIPEROLEH
1.         Mahasiswa terampil membuat garis lurus di lapangan menggunakan jalon
2.         Mahasiswa terampil menggunakan alat praktek
3.         Mahasiswa terampil membidik jalon
4.         Mahasiswa terampil menghitung data hasil pengukuran
5.         Mahasiswa terampil mengukur jarak di lapangan
6.         Mahasiswa terampil menggambar hasil pengukuran

I.         KESIMPULAN
1.         Membuat garis lurus di lapangan merupakan salah satu praktek yang membutuhkan ketelitian penuh untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
2.         Dengan kerjasama dalam kelompok praktek, maka praktek dilapangan akan berjalan dengan lancar.
3.         Untuk mendapatkan hasil yang teliti dalam membuat garis lurus di lapangan dapat dilakukan dengan membidik yalon dengan teliti, mengukur jarak dengan teliti agar diperoleh data yang akurat
4.         Perlu adanya keahlian khusus dalam menggunakan peralatan praktek dilapangan

J.        SARAN
1.         Sebelum dan sesudah praktek periksalah peralatan praktek yang dipakai
2.         Mahasiswa diharapkan menguasai materi terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum sehingga dapat melaksankan praktek dengan baik dan benar.
3.         Bersihkan dan mengecek semua peralatan praktek sebelum dikembalikan
4.         Perhatikan dan pahamilah semua arahan dan petunjuk dari pembimbing




3 komentar:

Arsha mengatakan...

Backgroundnya kurang lebar mas , nggak keliatan tulisannya .

veronik widi mengatakan...

Makasih dah berkunjung. segera diperbaiki

simple_blogg mengatakan...

kasih gambar donk biar lbih jelas

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls